Tanaman Alien Ancam Ekosistem Antartika
CANBERRA - Peneliti mengabarkan terdapat "alien" yang menginvasi ekosistem di wilayah antartika. Alien yang dimaksud tersebut merupakan sejenis tanaman dan binatang kecil asing yang belum diketahui identitasnya.
Menurut peneliti, tanaman asing yang dibawa oleh wisatawan dan ilmuwan yang mengunjungi antartika serta mengancam kelangsungan hidup tanaman lokal, terlebih terhadap keseimbangan ekosistem di wilayah antartika. Demikian dilansir Internationalbusinesstimes, Rabu (7/3/2012).
"Orang-orang yang membawa banyak biji atau benih, benar-benar merupakan ancaman besar," ujar Dana Bergstrom dari divisi Australian Antarctic.
Selama periode tahun 2007 sampai 2008, para ilmuwan telah mensurvei 1000 pendatang dan menilai tanaman dan bibit apa yang dibawa ke wilayah antartika.
Menurut Bergstrom, dampak negatif yang dapat ditimbulkan ketika kita membawa masuk tanaman alien tersebut, selain merusak ekosistem, maka akan terjadi hilangnya keanekaragaman hayati di wilayah Antartika.
"Ketika kita membawa masuk sesuatu (tanaman atau hewan kecil) dari ke dalam jalur yang kita lalui, kita akan mendapatkan spesies yang kompetitif. Sedangkan tanaman dan hewan di sana tidak kompetitif, sehingga ada kesempatan untuk kehilangan keanekaragaman hayati yang berharga di benua antartika," tambahnya.
Banyak pulau lain di sekitar wilayah sub-antartika telah mengalami perubahan ekosistem akibat dari tanaman asing tersebut. Para Ilmuwan mengkhawatirkan bahwa benua Antartika akan mengalami hal yang serupa.
Bukan hanya Antartika yang terancam. Di Pulau Deception, sekitar 100km barat laut dari semenanjung antartika, telah dihuni oleh dua spesies rumput dan dua springtails (hewan kecil) yang belum teridentifikasi.
Para peneliti bersikeras bahwa tindakan cepat harus dilakukan untuk mengatasi meningkatnya jumlah benih asing tersebut di wilayah antartika.
Tanaman Alien Ancam Ekosistem Antartika
CANBERRA - Peneliti mengabarkan terdapat "alien" yang menginvasi ekosistem di wilayah antartika. Alien yang dimaksud tersebut merupakan sejenis tanaman dan binatang kecil asing yang belum diketahui identitasnya.
Menurut peneliti, tanaman asing yang dibawa oleh wisatawan dan ilmuwan yang mengunjungi antartika serta mengancam kelangsungan hidup tanaman lokal, terlebih terhadap keseimbangan ekosistem di wilayah antartika. Demikian dilansir Internationalbusinesstimes, Rabu (7/3/2012).
"Orang-orang yang membawa banyak biji atau benih, benar-benar merupakan ancaman besar," ujar Dana Bergstrom dari divisi Australian Antarctic.
Selama periode tahun 2007 sampai 2008, para ilmuwan telah mensurvei 1000 pendatang dan menilai tanaman dan bibit apa yang dibawa ke wilayah antartika.
Menurut Bergstrom, dampak negatif yang dapat ditimbulkan ketika kita membawa masuk tanaman alien tersebut, selain merusak ekosistem, maka akan terjadi hilangnya keanekaragaman hayati di wilayah Antartika.
"Ketika kita membawa masuk sesuatu (tanaman atau hewan kecil) dari ke dalam jalur yang kita lalui, kita akan mendapatkan spesies yang kompetitif. Sedangkan tanaman dan hewan di sana tidak kompetitif, sehingga ada kesempatan untuk kehilangan keanekaragaman hayati yang berharga di benua antartika," tambahnya.
Banyak pulau lain di sekitar wilayah sub-antartika telah mengalami perubahan ekosistem akibat dari tanaman asing tersebut. Para Ilmuwan mengkhawatirkan bahwa benua Antartika akan mengalami hal yang serupa.
Bukan hanya Antartika yang terancam. Di Pulau Deception, sekitar 100km barat laut dari semenanjung antartika, telah dihuni oleh dua spesies rumput dan dua springtails (hewan kecil) yang belum teridentifikasi.
Para peneliti bersikeras bahwa tindakan cepat harus dilakukan untuk mengatasi meningkatnya jumlah benih asing tersebut di wilayah antartika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar